Profil Desa Wangunrejo

Ketahui informasi secara rinci Desa Wangunrejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Wangunrejo

Tentang Kami

Desa Wangunrejo, di Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dikenal dengan lanskap pertaniannya yang subur. Berada di lokasi strategis dekat jalan utama, desa ini menawarkan perpaduan kehidupan pedesaan yang tenang dengan aksesibilitas yang

  • Potensi Pertanian yang Unggul

    Desa Wangunrejo memiliki tanah yang subur, memungkinkan pengembangan beragam komoditas pertanian.

  • Aksesibilitas dan Lokasi Strategis

    Posisinya yang dekat dengan jalan utama di Kecamatan Banyuurip memberikan kemudahan akses, baik untuk mobilitas warga maupun distribusi hasil pertanian.

  • Kuatnya Nilai Sosial dan Tradisi

    Masyarakat Wangunrejo secara rutin mengadakan kegiatan sosial dan keagamaan, seperti pengajian rutin dan upacara peringatan HUT RI, yang memperkuat rasa kebersamaan dan identitas budaya lokal.

XM Broker

Desa Wangunrejo, sebuah permata tersembunyi di Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menonjol sebagai representasi kehidupan pedesaan yang seimbang antara kemakmuran ekonomi dan kuatnya nilai-nilai sosial. Desa ini, dengan segala potensinya, menawarkan gambaran utuh sebuah desa yang terus bergerak maju tanpa melupakan akar budaya dan tradisinya. Letaknya yang strategis di wilayah Banyuurip, membuat desa ini mudah dijangkau dan menjadi pintu gerbang menuju kekayaan alam serta budaya lokal yang otentik.Secara geografis, Desa Wangunrejo terletak di Kecamatan Banyuurip. Wilayah ini berbatasan dengan desa lain di sekitarnya, yakni di sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegalrejo, di sebelah timur dengan Desa Bencorejo, di sebelah selatan dengan Desa Surorejo dan di sebelah barat dengan Desa Sido Mulyo. Lokasi yang dikelilingi oleh desa-desa tetangga ini menciptakan jejaring sosial dan ekonomi yang erat. Desa ini memiliki luas wilayah 161 hektare dengan persentase lahan sawah lebih besar, mencerminkan identitasnya sebagai kawasan pertanian yang produktif. Berdasarkan data terkini, jumlah penduduk di desa ini mencapai angka 1.700-an jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduknya relatif sedang, yakni sekitar 10.5 jiwa per hektare. Populasi ini tersebar di beberapa rukun tetangga dan rukun warga, membentuk komunitas yang harmonis dan terorganisir.

Pilar Ekonomi Berbasis Pertanian

Perekonomian Desa Wangunrejo sangat bergantung pada sektor pertanian. Mayoritas penduduknya menggantungkan hidup sebagai petani. Tanah di desa ini dikenal subur, sangat ideal untuk budidaya berbagai jenis komoditas. Padi merupakan komoditas utama yang mendominasi lahan pertanian, menjadi sumber pangan dan pendapatan utama bagi warga. Keberadaan lahan sawah yang luas dan subur ini menjadi tulang punggung perekonomian desa, mendukung ketahanan pangan lokal dan regional.Selain padi, petani di Wangunrejo juga mengembangkan jenis tanaman lain, seperti palawija dan aneka sayuran, untuk diversifikasi hasil panen dan meningkatkan pendapatan. Inisiatif ini tidak hanya memperkaya variasi produk pertanian, tetapi juga mengurangi risiko kegagalan panen yang mungkin terjadi jika hanya bergantung pada satu komoditas saja. Berbagai upaya pemerintah desa dan kelompok tani untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen dilakukan, salah satunya melalui penerapan teknologi pertanian yang tepat guna dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan petani.Selain bertani, beberapa warga juga memiliki usaha mikro dan kecil (UMKM) yang bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian atau kerajinan tangan. Meskipun sektor ini masih dalam skala kecil, keberadaannya memberikan nilai tambah pada produk lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi sebagian masyarakat. Potensi pengembangan UMKM di desa ini sangat besar, terutama jika didukung dengan akses permodalan dan pemasaran yang lebih luas.

Dinamika Sosial dan Kearifan Lokal

Kehidupan sosial di Desa Wangunrejo sangat dinamis. Kuatnya tradisi dan kearifan lokal merupakan ciri khas yang membedakan desa ini. Masyarakatnya dikenal sangat religius dan menjunjung tinggi semangat gotong royong. Hal ini tercermin dari berbagai kegiatan sosial dan keagamaan yang rutin diadakan.Salah satu tradisi yang tetap lestari yakni pengajian rutin malam Rabu Legi di Masjid Attaqwa. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah untuk memperdalam ilmu agama, tetapi juga mempererat silaturahmi antarwarga. Pengajian ini dihadiri oleh jamaah dari berbagai dusun di Wangunrejo, menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menjaga kebersamaan dan spiritualitas. Selain itu, setiap peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), pemerintah desa bersama seluruh elemen masyarakat selalu mengadakan upacara bendera di halaman kantor desa. Tradisi ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, menunjukkan kecintaan dan penghormatan yang mendalam terhadap jasa para pahlawan. Upacara ini bukan sekadar seremonial, melainkan juga momen untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan persatuan di kalangan generasi muda.Kepemimpinan desa yang solid juga menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas dan kemajuan. Pemerintahan Desa Wangunrejo yang dipimpin oleh seorang kepala desa dan perangkat desa lainnya, secara aktif menggerakkan program-program pembangunan. Mereka bekerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), dan tokoh masyarakat untuk merumuskan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan rakyat. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pembangunan desa ialah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah desa.

Tantangan dan Peluang di Era Digital

Sebagai desa yang terus berkembang, Wangunrejo juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah modernisasi yang dapat mengikis nilai-nilai tradisional. Namun desa ini menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi. Masyarakatnya mulai memanfaatkan teknologi informasi untuk berbagai keperluan, seperti pemasaran produk pertanian dan UMKM secara daring, serta komunikasi antarwarga yang lebih cepat.Peluang yang ada di Desa Wangunrejo ialah pengembangan potensi pariwisata berbasis pertanian atau agrowisata. Lanskap sawah yang membentang luas, dengan udara yang sejuk dan pemandangan alam yang asri, menawarkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mencari ketenangan dari hiruk pikuk kota. Jika dikelola dengan baik, agrowisata dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi desa dan membuka peluang ekonomi lainnya bagi masyarakat. Misalnya, dengan menyediakan homestay, menjual produk olahan lokal, atau menawarkan paket tur edukasi pertanian.Pemerintah desa dan masyarakat perlu bekerja sama untuk merancang strategi pengembangan yang berkelanjutan. Ini melibatkan tidak hanya pembangunan infrastruktur, tetapi juga peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, kelestarian lingkungan, dan keramahan terhadap pengunjung. Dengan kombinasi antara potensi alam, tradisi yang kuat, dan semangat gotong royong, Desa Wangunrejo memiliki masa depan yang cerah.Desa Wangunrejo kini bukan hanya dikenal sebagai lumbung padi, tetapi juga sebagai desa yang kaya akan nilai-nilai sosial dan budaya. Dengan manajemen yang baik dan partisipasi aktif dari seluruh warganya, desa ini berpotensi untuk menjadi model bagi desa-desa lain dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Transformasi ini menunjukkan bahwa desa bukan sekadar entitas geografis, melainkan sebuah komunitas hidup yang terus berinovasi dan beradaptasi untuk menghadapi masa depan.